ANALISIS UNSUR SEMIOTIKA YANG DIGUNAKAN PADA IKLAN RINSO

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1  Latar Belakang

Pada penyampaian sebuah iklan juga tidak hanya ditelevisi saja namun sebuah iklan sudah tersebar dimana mana seperti di youtube, tiktok, Instagram, facebook dan media sosial lainnya. Dan pada media social ini sudah mencangkup banyak orang yang menotic sebuah iklan karena ari kalangan mana pun dan usia berapapun bisa melihat iklan yang menyebar Dimana mana. Iklan yang sangat terkaitan oleh seluruh Masyarakat atau yang banyak dicari oleh kalangan orang orang tua iklan yang mempunyai tujuan untuk membantu dan meringankan beban seseorang.

Terutama pada iklan RINSO ini, yang banyak dikenal dengan deterjen pembersih untuk pakaian Dimana produk ini sangat popular dikalangan orang tua terutama ibu ibu. Karena produk RINSO ini memiliki fungsi dan tujuan yang sangat membantu ibu-ibu untuk meringankan pekerjaannya. Iklan juga memiliki peran penting untuk kehidupan manusia yang bertujuan membuat komunikasi dalam Masyarakat luas, Dan terlebih lagi pada Produk Iklan Rinso versi “Berani Kotor Demi Kebaikan” mampu menarik perhatian banyak Masyarakat yang memilik makna mendalam dan tanggapan Masyarakat terhadap produk rinso ini sangat banyak dan baik.

Iklan Rinso versi “Berani kotor demi kebaikan” mengartikan untuk seseorang berani kotor dan berani kotor bukan berarti berbuat atau berprilaku kotor melainkan membantu kegiatan gotong royong ata membersihkan lingkungan dengan berani untuk kotor demi kebaikan karena apabila pakai kotor tentu saja ada rinso yang membantu membersihkan pakaian kita yang sudah berani koto demi kebaikan.

Dan pada pesan “Yuk MulaI Bijak Plastik” adalah Sampah plastik merupakan salah satu jenis sampah non-organik yang sangat sulit terurai secara alami, keberadaannya selalu menjadi masalah utama dalam pencemaran lingkungan mulai dari pencemaran tanah dan laut. Disamping itu, sampah plastik bisa menimbulkan kebanjiran dan polusi udara serta gangguan kesehatan apabila sampah jenis ini dibakar. Maka dari itu, sampah merupakan suatu persoalan yang sangat pelik dan rinso memiliki tekad menjadi bagian dalam mengatasi persoalan tersebut.  Begitu banyak dampak buruk yang ditimbulkan dari sampah plastik seperti pencemaran lingkungan, hal ini dikarenakan sampah plastik membutuhkan waktu yang sangat lama hingga 300 tahun agar benarbenar terurai dengan tanah (Yulius & dkk, 2022, p. 35).

Pekembangan Iklan Rinso dari tahun ketahun sangat jelas perkembangannya dan sangat sukses dengan produk yang dibuat nya ini, setiap iklan pasti memiliki citra nya masing-masing dengan adanya citra sebuah produk maka akan berjalan terus dan membuat citra sebuah roduk pun tidak dibuat asal saja.

Disamping penggunaan tanda, mem- bangun citra juga sangat penting dilakukan untuk mempersuasi masyarakat luas. Dalam proses komunikasi sebuah pesan berupa tanda atau citra yang dibangun tidak akan berarti apa-apa jika tidak menggunakan media yang tepat dalam penyampaiannya, keberadaannya sulit untuk dipahami dan dimaknai oleh target audiens. Maka dari itu, peranan sebuah media sangat penting dalam menyampaikan pesan atau informasi.  (Mukshin, 2022, p 288)

Iklan sangat terikat dengan masyarakat pendukungnya artinya berbagai persoalan sosial dan kultural muncul didalamnya, dihadirkan lewat tanda (sign) dan citra (image) yang memiliki kemampuan untuk mempersuasi pola pikir, pemahaman, dan perilaku masyarakat. Piliang juga menjelaskan bahwa perkembangan iklan didalam masyarakat konsumer dewasa ini telah memunculkan berbagai persoalan sosial dan kultural mengenai iklan, khususnya tanda (sign), citra (image), yang ditampilkan, informasi yang disampaikan, serta bagaimana semuanya mempengaruhi persepsi, pemahaman, dan tingkah laku masyarakat (Pilliang, 2003, p. 279).

Maka dari itu tanda dan citra yang dibangun dalam sebuah iklan juga mampu menggali permasalahan, melihat trend dan gaya hidup yang bersifat kekinian. Proses penelusuran makna dalam karya desain memiliki posisi penting, guna memahami setiap message yang disampaikan melalui sebuah karya (Gunalan & Hasbullah, 2020, p 45)

Poster rinso diiklan versi “berani kotor demi kebaikan” itu juga mengartikan buat anak-anak untuk lebih aktif dan berani untuk memainkan sesuatu yang kotor demi kebaikan.


BAB II

LANDASAN TEORI

 

2.1 Pengertian Iklan

Iklan merupakan salah satu alat dalam bauran promosi (promotion mix) yang terdiri dari lima alat (Kotler, 2000). Selain iklan, juga terdapat sales promotion, personal selling, public relation, dan direct marketing. Namun, iklanlah yang paling banyak digunakan khususnya untuk produk konsumsi. Meskipun tidak secara langsung berakibat terhadap pembelian, iklan merupakan sarana untuk membantu pemasaran yang efektif untuk menjalin komunikasi antara perusahaan dengan konsumen dalam usahanya untuk menghadapi pesaing.

Iklan merupakan suatu bentuk informasi produk maupun jasa dari produsen kepada konsumen maupun penyampaian pesan dari sponsor melalui suatu media. “Periklanan merupakan proses komunikasi lanjutan yang membawa khalayak ke informasi terpenting yang memang perlu mereka ketahui” (Jefkins, 1997, p 16). Pernyataan Frank Jefkins di atas menempatkan iklan sebagai salah satu bentuk pesan yang disampaikan oleh produsen pada khalayak sebagai calon konsumen mereka. Dengan iklan, khalayak diharapkan dapat memperoleh informasi sebanyak-banyaknya dari suatu produk maupun jasa yang diiklankan tersebut. Periklanan memang memiliki kaitan yang erat dengan industri dan perekonomian. Iklan akan mendongkrak tingkat penjualan suatu produk barang maupun jasa yang membuat industri dari produk jasa maupun barang tersebut tetap  berlangsung dan secara umum akan mempengaruhi tingkat perekonomian di negara tersebut. Hal tersebutlah yang membuat periklanan sedikit banyak menjadi salah satu faktor penggerak perekonomian. “Periklanan merupakan pesan-pesan penjualan yang paling persuasif yang diarahkan kepada calon pembeli yang paling potensial atas produk barang atau jasa tertentu dengan biaya yang semurah-murahnya” (Jefkins, 1997, p 5).

Dengan perkembanganya industry periklanan saat ini, terutama dengan hadirnya iklan digital maka demi kesederhanaan penjelasan jenis-Jenis iklan hanya akan focus pada tujuan iklan tersebut dibuat. Dilihat dari tujuannya ada beberapa jenis iklan, Yakni: commercial advertising, corporate adversiting, public service adversiting, dan social-commercial adversiting.

1.    Commercial Adversiting. Iklan komersial adalah iklan yang bertujuan untuk mendukung kampanye pemasaran suatu produk atau jasa. Iklan komersial ini sendiri terbagi menjadi dua bagian besar:

a)    Iklan Strategis, Digunakan untuk membangun merek. Iklan ini mengundang konsumen untuk menikmati hubungan dengan merek merek serta meyakinkan bahwa merek ini ada bagi para pengguna.

b)    Iklan Taktis, Memiliki tujuan yag mendesak. Pada umumnya iklan ini memberikan penawaran khusus jangka pendek yang mengacu konsumen memberikan respons pada hari yang sama.

2.    Corporate advertising, Iklan dengan tujuan membangun citra suatu Perusahaan yang pada akhirnya diharapkan juga membangun citra positif pada produk-produk atau jasa yang diproduksi oleh Perusahaan tersebut.

3.    Publik Service Advertising, Iklan layanan masayarakat bertujuan untuk menjual gagasan atau ide untuk kepentingan atau layanan Masyarakat berupa ajakan, pernyataan, atau imbauwan kepada msyarakat untuk melakukan atau (PSA). Hal tersebut merupakan bentuk kepedulian perusahaan terhadap kondisi social dimastarakat. (Ilhamsyah,2021. P 38)

 

2.2 Pengertian Periklanan

Pengertian periklanan merupakan salah satu bentuk dari komunikasi impersonal yang digunakan oleh Perusahaan barang atau jasa. Adapun tujuan periklanan diantaranya, yaitu:

1)    Iklan yang bersifat memberikan informasi, yaitu iklan yang secara Panjang lebar menerangkan produk dlam tahap rintisan (pekenalan) untuk menciptakan permintaan atas produk tersebut. Misalnya iklan produk merek Puspa Sari berganti merek soffel disini informasi yang disampaikan kesonsumen mengenai pergantian merek,yang mengisyaratkan merek soffel identic dengan merek lama, yaitu Puspa Sari.

2)    Iklan membujuk, Yaitu iklan menjadi penting dalam situasi persaingan Dimana sasaran Perusahaan adalah menciptakan permintaan yang selektif akan merek tertentu.

3)    Iklan pengingat, Yaitu iklan ini akan sangat penting dalam tahap kedewasaan suatu produk untuk menjaga agar konsumen selalu ingatakan produk tersebut.

4)    Iklana pemantapan, Yaitu iklan yang berusaha meyakinkan paa pembeli bahwa mereka telah mengambil pilihan yang tepat. Misalkan memilih alternatif masuk perguruan tinggi yang tepat atau membeli sepeda motor merek X yag paling tepat karena corak dan hemat BBM. (Hamdi, 2006, p 160)

Pada dasarnya, tujuan periklanan adalah mengubah atau mempengaruhi sikap-sikap khalayak, dalam hal ini tentunya adalah sikap-sikap konsumen. Munculnya iklan bertujuan untuk memperkenalkan produk maupun jasa pada konsumen sehingga konsumen terprovokasi/terpengaruh. Hal ini akan mendorong terjadinya perubahan perilaku konsumen menjadi seperti yang diinginkan oleh produsen. (Lukatiningsih, 2013,p 117)

Periklanan juga adalah alat membangun ekuitas merek. Merek menjadi hal ang sakral. Loyalitas konsumen berpotensi dapat dipertahankan jika ekuitas merek dapat dijaga. Shakespeare bilang “apa arti sebuah nama” saya bilang “nama adalah segalanya”, brand is not just a name, a symbol or slogan, brand is a mind. Tapi, merek produk juga hal yang unik. Tidak semua artis peraih Piala Citra, akan laku dan digemari. Sebaliknya artis-artis  yang tampil di film-film “panas” tidak sedikit yang digemari. (Kriyantono, 2013, p i)

 

2.3 Teori Semiotika Yang Digunakan

Secara etimologis, istilah semiotika berasal dari kata Yunani "semeion," yang memiliki arti "tanda." Tanda di sini didefinisikan sebagai suatu entitas yang, berdasarkan kesepakatan sosial yang telah ada sebelumnya, dianggap mewakili atau melambangkan sesuatu yang lain. Pada awalnya, tanda diartikan sebagai sesuatu yang menunjuk pada keberadaan entitas lain. Sebagai contoh, asap yang menandai keberadaan api atau suara keras mobil yang meraung-raung menandai keberadaan kebakaran di sudut kota.

Secara terminologis, semiotika dapat diartikan sebagai disiplin ilmu yang meneliti berbagai objek dan peristiwa dalam budaya sebagai tanda-tanda.

 Analisis semiotika pada dasarnya merupakan upaya untuk merasakan sesuatu yang tidak biasa, suatu hal yang perlu ditanyakan lebih lanjut saat kita membaca teks atau narasi tertentu. Pendekatan semiotika bersifat paradigmatik dalam arti berusaha menemukan makna di balik tanda-tanda tersebut.

makna termasuk dari hal-hal yang tersembunyi dibalik sebuah teks. Maka oran sering mengatakan semiotika adalah Upaya menemukan makna ‘berita dibalik berita’

Teori semiotika ada 4 tokoh yang sering digunakan dalam menganalisis sebuah iklan yaitu ada Charles Sander Peircs, Ferdinad De Saussure, Roland Barthes, dan Umberto Eco.

1.    Teori semiotika Charles Sander Peirce sering disebut sebagai 'grand theory' dalam bidang semiotika karena sifatnya yang menyeluruh. Gagasan Peirce mencakup deskripsi struktural dari semua sistem penandaan. Peirce bertujuan untuk mengidentifikasi elemen dasar dari tanda dan mengintegrasikan komponen-komponen tersebut dalam struktur tunggal.

Upaya klasifikasi yang dilakukan oleh Peirce terhadap tanda sangat kompleks. Ia membedakan tipe-tipe tanda menjadi ikon, indeks, dan simbol, yang didasarkan pada hubungan antara representamen dan objeknya.

2.    Teori Semiotika Ferdinad De Saussure, Pandangan terhadap tan memang sangat berbeda dengan pandangan linguistic dijamannya. Saussure justru ‘menyerangangnpada pemahan histori terhadap Bahasa yang dikembangkan pada saat keabad 19 saat itu. Saussure justru menggunakan pendekatan yang anti histori untuk melihat Bahasa sebagai sebuah system yang humoris secara internal. Sedikitnya ada 5 pandangan Saussure yang dikenal yang pertama signifier (penanda) dan signified (petanda). Kedua from (bentuk) dan content (isi). Ketiga langue (Bahasa) dan parole (tuturan/ujaran). Keempat synchronic (sinkronik) dan diachronic. Kelima syntagmatic dan associative atau paradigmatic.

3.    Teori semiotika Roland Barthes, Barthes melontarkan konep tentang konotasi dan denotasi sebagai kunci dari analisisnya.Barthes menggunakan versi yang lebih jauh sederhana disaat membahasa model ‘glosematic sign’ (tanda tanda glossematics). Barthes mendefinisikan sebuah tanda (sing) sebagai sebuah system yang terdiri dari E) sebuah ekspresi atau signifier dalam hubungannya (R) dengan content (atau signified). (C) :ERC . Sebuah system tanda primer (primary sign system) dapat menjadi sebuah elemen dari sebuah system tanda yang lebih lengkap dan memiliki makna yang berbeda ketimbang semula.

4.    Teori semiotika Umberto Eco, Semiotika adalah teori dusta. Pada prinsip Eco semiotika adalah sebuah disiplin yang mempelajari segala sesuatu yang dapat digunakan untuk berdusta. Definisi ini meskipun agak aneh secara eksplesist menjelasakan betapa sentranya konsep dust aini dalam wacana semiotika, sehingga dusta tampaknya menjadi prinsip utama semiotika. Semiotika menaruh perhatian pada apapun yang dapat sebagai tanda. Sebuah tada adalah yang dapat diambil sebagai penanda yang mempunyai arti penting yang untuk menggantikan sesuatu. Dengan demikian prinsip semiotika adalah sesuatu disiplin yang mempelajari apapun yang dapat digunakanunutk menyatakan kebohongan.

Iklan Rinso ini menggunakan pendekatan Semiotika Roland Barthes untuk menelusuri makna yang terkandung didalam iklan rinso ‘Berani Kotor Demi Kebaikan’. Bagaimana sistem tanda tersebut berkerja untuk merepresentasikan suatu realitas sebenarnya dan bagaimana pesan dan makna yang ingin disampaikan melalui tanda-tanda yang disajikan. Menurut Patriansah ketika melihat sebuah tanda yang dihadirkan dalam wujud karya seni, kita selalu berusaha menginterpretasikan tanda tersebut. Interpretasi dilakukan dengan cara melihat relasi - relasi yang ada dengan suatu realitas (Patriansah & Wijaya, 2021, p. 36).

Dalam teori Barthes tanda dibagi menjadi dua tingkatan yakni tanda denotasi dan konotasi. Denotasi merupakan tanda pada tingkatan pertama yang merujuk pada realitas sesungguhnya, bersifat eksplisit, langsung dan apa adanya. Sedangkan, konotasi adalah tanda pada tingkatan kedua artinya sebuah tanda tidak lagi menjelaskan realitas sesungguhnya melainkan sudah dimaknai sebagai sesuatu yang lain. Maka dari itu, ada keterbukaan makna yang lebih implisit pada tanda tingkat kedua (konotatif). Menurut Barthes didalam bukunya menjelaskan ada dua tingkatan signifikasi tanda yakni tingkatan pertama adalah denotasi yakni relasi penanda dan petanda yang mengacu pada realitas eksternal atau makna tanda yang nyata,

sedangkan konotasi adalah tanda tingkat kedua yang bersifat umum dan ia merupakan fragmen ideologi, pada tataran inilah mitos-mitos dan ideologi beroperasi dalam teks melalui tanda-tanda (Roland Barthes, 2017).

Denotasi adalah apa yang digambarkan tanda terhadap sebuah objek. Sedangkan makna konotasi adalah bagaimana cara menggambarkannya. (Indiwan, 2013, p 22)

iklan ini menggunakan cara mengkorelasikan antara unsur - unsur tanda dengan realitas sebenarnya. Semiotika sebagai metode kajian tidak terlepas dari suatu pemaknaan dari setiap lapisan tanda baik tanda denotatif ataupun tanda konotatif. Proses penggalian makna dari tanda tersebut dilakukan dengan cara mengkorelasi antara struktur tanda dengan ideologi atau fragmen dari kultur masyarakat pendukungnya. 

 

 

Gambar

Denotatif

Konotatif

 

 

 

 

(Penanda): Orang dewasa dan anak anak yang kotor.

(Petanda): Orang dewasan dan anak anak yang kotor itu abis melakukan sesuatu.

Makna Konotasinya adalah orang dewasa dan anak-anak tersebut kotor karen abis melakukan sesuatu yaitu membersihkan lingkungan agar lingkungan bersih dengan adanya bantuan orang lain karena kita semua harus menjaga lingkungan kita.

 

 

          

 

(Penanda): Dua kemasan Produk yang berbeda.

(Petanda): Kemasan Produk itu mempunyai bentuk yang berragam lebih dari 1 atapun bisa lebih dari 1.

Makna pada gambar tersebut ialah mengartikan pada Masyarakat bahwa kemasan risno miliki banyak bentuk tidak hanya satu bentuk saja.

 

 

           

 

(Penanda): Nama produk tersebut.

(Petanda): menggunakan logo yang berbentuk yang Dimana maksudnya itu adalah sebuah bakteri.

Makna konotasinya nama logo tersebut menggunakan gambar bakteri yang Dimana makna nya berartikan bakteri tersbut yang menempel pada baju kita akan hilang dibersihkan menggunakan rinso.

 

 

            

(Penanda): Mendaur ulang plastic dengan bijak.

(Petanda): Mendaur ulang plastic atau lebih baik medaur ulang sebagai kerajinan sebuah karya.

Makna konotasinya Dimana logo mengartikan daur ulang sebuah sampah plastik yang didaur ulang menjad sebuah kerajinan tangan karya anak bangsa.

 

 

 

 

 

 

(Penanda): Mengajak Masyarakat atu yang membeli produk rinso untuk mulai bijak menggunakan plastic.

(Petanda): Jangan sembarangan membuah sampah plastic karena susah teruraikan dengan tanah.

Makna konotasinya adalah melalui kampanye ‘Yuk Mulai Bijak Plastik’ merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh rinso untuk bisa membantu, memberikan edukasi, menginspirasi dan mengajak masyarakat secara bersama-sama untuk peduli terhadap alam dan lingkungan mereka yang merupakan langkah kecil yang mampu memberikan manfaat sebagai upaya melestarikan alam sebagai tempat bermain yang layak untuk anakanak. Selanjutnya rinso berkomitmen melakukan kampanye ini dalam jangka panjang dengan cara menerapkan logo ‘Bijak Plastik’ pada kemasan-kemasan rinso yang baru.

 

 

 

 

(Penanda): Mengajak Masyarakat atu yang membeli produk rinso untuk mulai bijak menggunakan plastic.

(Petanda): Jangan sembarangan membuah sampah plastic karena susah teruraikan dengan tanah.

Makna konotasinya ‘berani kotor demi kebaikan’ yang berani kotor untuk kebaikan Bersama dan bsa menjaga lingkungan kita tetap bersih.


BAB III

ANALISIS IKLAN

 

Sumber: https://bithourproduction.com/blog/strategi-branding-csr-rinso/

3.1 Mendefinisikan Objek Iklan

Definisi dari objek iklan ini yaitu sebuah iklan produk pembersih pakaian yaitu rinso dengan memberikan seuatu pesan yang mempunyai makna dan gambar orang dewasa dan anak-anak yang kotor demi kebersihan lingkungan.

Definisi Objek pada gambar yang memiliki makna diiklan tersebut:

·         Latar warna biru dan hijau: Mengartikan bahwasanya iklan rinso ini menginginkan lingkungan kita bersih,sejuk,dan dipenuhi dengan tumbuhan-tumbuhan yang segar.

·         Logo Rinso: itu menandakan bakteri yang ada dipakaian..

·         produk rinso: itu menjelaskan bahwasanya produk dari rinso ini mempunyai kemasan yang berbeda-beda.

·         Orang dewasa dan anak-anak yang kotor: menjelaskan pada iklan ini dengan tema yang ada pada pesan diiklan yaitu “Berani kotor demi kebaikan” mau diusia berapapun harus berani kotor agar lingkungan bersih dan tidak perlu khawatir aka nada produk yang membersihkan kotoran itu yaitu RINSO.

·         Logo dengan kata “yuk mulai bijak plastik” : mengajak untuk para konsumen yang membeli produk ini untuk bijak dalam menggunakan plastic dan tidak dibuang sembarangan.

 

3.2 Menganalisis Teks Dalam Iklan

Menganaliss teks dalam iklan dan citra secara spesifik yang berdasarkan arti kiasan tetapi bukan kiasan dan arti yang terkadungan dalam teks dan citra diiklan tersebut.

Kata kiasan adalah kata-kata yang sangat tidak formal, bukan dalam arti kata yang sebenarnya; kata kiasan dipakai untuk memberi rasa keindahan dan penekanan pada pentingnya hal yang disampaikan. Kiasan merupakan bentuk penggunaan bahasa figuratif yang menggunakan perbandingan atau metafora untuk mengungkapkan suatu makna atau ide. Dalam penggunaannya, kata-kata atau ungkapan tidak diartikan secara harfiah, melainkan dimaksudkan untuk menyampaikan pemahaman yang lebih dalam atau mengekspresikan nuansa emosional yang lebih kaya. Contoh-contoh kiasan melibatkan penggunaan metafora, simili, personifikasi, hiperbola, dan bentuk kiasan lainnya. Penggunaan kiasan dapat memberikan warna dan kekayaan pada bahasa, sehingga membuat komunikasi menjadi lebih hidup dan gambaran yang disampaikan menjadi lebih kuat.

·         Teks “Rinso” bukan kiasan: itu menjelaskan bahwa itu nama produk tersebut bersamaan dengan logo produk pada iklan yang berbentuk seperti bakteri yang ada pada pakaian kita apabila kita kotor setelah melakukan kegiatan bersih-bersih.

·         Teks “Berani kotor demi kebaikan” kata kiasan : mengartikan berani kotor untuk membantu membersihkan lingkungan atau membantu orang tua membersihkan sesuatu dengan pakaian nanti akan kotor tenang ada rinso yang membersihkan dan anak-anak berani kotor demi keaktifan mereka dan tidak akan takuan pakaian kotor. perubahan kata-kata tanpa menggunakan kiasan, tetapi tetap mencoba menyampaikan konsep keberanian dan hasil yang positif dari menggunakan produk Rinso.

·         Teks “Yuk mulai bijak plastik” kata kiasan: Mengartikan mengajakan Masyarakat atau pembeli produk ini untuk mulai bijak dalam menggunakan plastik dan bisa menggunakan plastic dengan baik untuk membuat kerajinan yang membuahkan sebuh karya nantinya dan juga tidak boleh membungan sampah plastic sembarangan karena sampah plastic akan terurai dengan tanah memakan waktu yang sangat amat lama.

 

`3.3 Mengelompokan Teks dan Citra Yang Berdasarkan Ikon, Indeks, dan Simbol

Penjelasan ikon, indeks, dan symbol menurut teori semiotika Charles sander peircs.

·         Ikon adalah tanda yang memiliki kemiripan ‘rupa’ sehingga tanda itu mudah dipahami. Hubungan ikon dalam rpresentamen dan objeknya terwujud sebagai kesamaan dalam beberapa kualitas.

·         Indeks adalah tanda yang memiliki keterkaitan fenomenal atau eksistensial diantara repsentamen dan objeknya. Didalam indeksnya hubungan antara tanda dengan  objeknya bersifat kongkret, actual dan biasanya melalui suatu cara yang sekuensial atau kausal.

·         Simbol, merupakan jenis tanda yang bersifat arbiter dan konvensional sesuai kesepatan atau konvensi sejumlah orang atau Masyarakat. Tanda-tanda kebahasaan pada umumnya adalah symbol-symbol.

 

Jenis Tanda

Ditandai Dengan

Contoh

Proses Kerja

Ikon

-Nama logo rinso

- Kemasan Rinso

- Logo daur ulang bijak Plastik

- Dilihat untuk menarik konsumen mambeli produk tersebut.

- Kesamaan ikon yang dimiliki nya adalah dari logo nama produknya yaitu “RINSO”

Indeks

- Orang dewasa dan anak anak yang kotor

- Orang dewasa yang kotor dan anak anak juga yang kotor disebab kan oleh kegiatan yang mereka kerjakan karena mereka telah membantu membersihkan lingkungan dan sudah berani kotor demi kebaikan.

- Diperkirakan karena hal seperti itu tidak semuanya paham apa maksud dan tujuan indeks tersebut dengan melihat iklannya yang berbentuk video baru Masyarakat akan mengetahui apa makna tersebut.

Simbol

- Logo rinso

- Pesan citra produk

- Pesan Mengajak Masyarakat

 

- Logo rinso yang memiliki gambar seperti bakteri yang ada pada pakaian yang menjadi bakteri itu menjadi logo produk tersebut.

- ‘Berani Kotor Demi Kebaikan’

- ‘Yuk Mulai Bijak Plastik’

- bermakna sebuah bakteri yang ada pada pakaian akan hilang apabila menggunakan produk rinso ini.

- pesan teks pada produk iklan ini bisa disebut juga dengan citra pada iklan, tidak perlu takut kotor harus berani membantu bersih- bersih demi kebaikan Bersama karena ada produk rinso yang akan membersihkan kotoran itu.

- Pesan teks pada itu iklan dan citra juga termasuk paa pesan tersebut, karena pesan ini mengajak Masyarakat untuk bijak dalam menggunakan plastic karena plastic susah teruraikan oleh tanah dan akan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk terurai dengan tanah.

 

 

 

3.5 Membuat Generalisasi

Generalisasi adalah metode di mana kita menggunakan pengetahuan atau pengalaman dari situasi spesifik dan menerapkannya untuk menjelaskan atau meramalkan situasi yang lebih umum atau berbeda. Dalam lingkup penelitian, generalisasi merujuk pada kapasitas untuk menerapkan temuan dari studi atau sampel tertentu ke populasi yang lebih luas.

Iklan rinso pada versi ‘berani kotor demi kebaikan’ dan ‘yuk mulai bijak plastik’ ini berikan makna pada seluruh Masyarakat atau konsumen yang membeli produk ini yaitu menyatakan dari citra yang dibaut oleh Perusahaan akan memberikan dampak sedikit demi sedikit untuk membuat negara kita lebih terjaga, terutama untuk orang-orang yang berkontrobusi dalam produk rinso ini mereka semua akan mengajak untuk berbuat kebaikan untuk membersihkan lingkungan dan bijak dalam menggunakan sebuah plastik.

Sampah plastik sangat susah terurai oleh tanah oleh karena itu Masyarakat harus pintar-pintar menggunakan sampah plastik. Karena sebuah plastic bisa membuat negara kita mempunyai kerajinan sebuah karya anak bangsa

Oleh karena itu RINSO mengajak seluruh Masyarakat untuk berani kotor demi kebaikan. Kebaikan ini bukan berarti untuk diri sendiri tetapi untuk kita sebagai seluruh Masyarakat Indonesia.

Iklan rinso ini juga tidak mengajak kalangan orang dewasa saja yang untuk ikut berkontorbusi dalam ‘yuk  mulai bijak plastik’  tetapi anak-anak yang berani kotor demi kebaikan itu yang diharapkan produk rinso ini terhadap Masyarakat.


BAB IV

KESIMPULAN

Dapat disimpulkan dalam iklan rinso ini dapat mengandung unsur-unsur semiotika terutama teori semiotika roland barthes. Dimana metode pendekatannya melalu denotasi dan konotasi yang dimaksud dengan denotasi adalah sebuah penanda yang menjadi petanda pada sebuah objek, dan dengan konotasi bisa dijelaskan lebih detail apa yang dimaksud oleh denotasi dalam teori semiotika roland barthes.

Iklan yang berdampak pada seluruh Masyarakat yang mempunyai program untuk sebuah negara yaitu untuk bijak dalam menggunakan plastik, dalam adanya citra tersebut para customer senang dengaan produk tersebut.

Dengan iklan yang spesifik dan jelas lebih enak dipandang dan disukai oleh seluruh Masyarakat, dengan poster yang dirancang dengan baik dan bagus semua orang bisa memahaminya pelan pelan dan tau makna mendalam dari poster tersebut.


DAFTAR PUSTAKA

Wibowo, Indiwan Seto Wahyu. 2013. Semiotika Komunikasi. Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media.

Ilhamsyah, (2021). Pengantar Strategi Kreatif Advertising Era Digital. Andi: CV ANDI OFFSET  (Anggota IKAPI)

Kriyantono, R. (2013). Manajemen Periklanan: Teori dan Praktik – Rachmat Kariyantono – Google Buku. Malang: Universitas Brawijaya Press (UB pres).

Lukitaningsih, A. (2013). Iklan  Yang Efektif Sebagai Strategi Komunikasi Pemasaran – Ambra Lukitaningsih – Jurnal.  Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta. https://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/Ekonomi/article/view/670


Komentar

  1. bagus penempatan kata dan gambarnya tidak acak acakan

    BalasHapus
  2. Penggunaan kata yang tepat dan mudah di pahami

    BalasHapus
  3. pemaparannya sangat mudah unuk di mengerti

    BalasHapus
  4. isi nya menarik dan mudah dipahami

    BalasHapus
  5. sangat menarik dan mudah dipahami dalam memprsentasikan nya

    BalasHapus
  6. Penjelasan yang di berikan sangat jelas dan menarik serta mudah dipahami

    BalasHapus
  7. informasi yang dicantumkan dalam blog cukup jelas dan mudah dimengerti, terimakasi untuk blog yang bermanfaat !

    BalasHapus
  8. bagus mudah di pahami

    BalasHapus
  9. Penjelasannya mudah untuk di pahami, dapat mengajarkan bahwa lebih bijak dalam menggunakan plastik. terimakasi untuk blognya sangat bermanfaat

    BalasHapus
  10. penjelasannya mudah dimengerti oleh para penbaca dan pemaparannya sangat baik

    BalasHapus
  11. penjelasannya mudah dimengerti oleh para pembacaa dan pemaparannya sangat baik untuk pengetahuan masyarakat

    BalasHapus
  12. Banyk bangt manfaatnya, smoga lebih banyk share yg bermanfaat lagi yaaa

    BalasHapus
  13. blog ini mudah di pahami dan oleh kami para pembaca, dan pembahsannya sangat bagus, menarikkkkk

    BalasHapus
  14. Nuna sumpah bermanfaat bangt, bagi gue yang mahasiswa

    BalasHapus
  15. keren banget mudah di pahami

    BalasHapus
  16. Makalahnya sangat informatif dan mudah dipahami, susunan makalahnya juga sudah benar namun lebih bagus lagi jika ditambah daftar isinya👍🏻👍🏻

    BalasHapus
  17. artikel yg sngat bermanfaat, bagus dn mudah dipahami

    BalasHapus
  18. keren rapih gada yang berantakan,gampang di mengerti dan di pahami😘😘

    BalasHapus
  19. bagus,rapih,sistematikanya jg bgus,gd yg berantakan,penjelasanya yg sgt lengkap,goodjb🥳

    BalasHapus
  20. isinya sangat informatif dan berguna bagi khalayak umum untuk mengetahui tentang pendalaman iklan rinso

    BalasHapus
  21. penjelasan nya sangat mudah di pahami, dan pengetik kan nya sudah rapihh

    BalasHapus
  22. Mantapp mudah dimengerti dan jelas penjelasan nya👍👍

    BalasHapus
  23. Saya sebagai kakak kelas kamu saya bangga karna masih di smester 1 ini kamu sudah cukup bagus, congrats diks

    BalasHapus
  24. Bagus materinya, lanjutkan!

    BalasHapus
  25. jujur analisisnya bagus bgt, cepet dimengerti jg dan ga berantakan.

    BalasHapus
  26. Penjelasan yang mudah dipahami, akan tetapi agar dapat dibuat lebih ringkas lagi

    BalasHapus
  27. keren bgt kaka, jelas padat singkat

    BalasHapus
  28. keren banget analisisnya, good job!

    BalasHapus
  29. Monica Rizkia Nanda6 Januari 2024 pukul 07.52

    Bagus bgt analisis nya, semangat 💪🏻

    BalasHapus
  30. Cara rangkai analisis semiotikanya bagus, jadi mudah dicerna!

    BalasHapus
  31. Sangat mudah sekali untuk dipahami

    BalasHapus

Posting Komentar